Bekal Wajib untuk Influencer yang Mau Memulai Bisnis: Ini Rahasianya!
- Diva

- Oct 11, 2024
- 3 min read

Kalau kamu seorang influencer, pasti kamu sudah terbiasa dengan sorotan, komentar, dan bahkan cara berkomunikasi dengan pengikutmu. Kamu juga sudah memahami pentingnya personal branding, komunikasi yang autentik, dan bagaimana menjaga engagement dengan followers. Tapi, bagaimana kalau kamu ingin melangkah lebih jauh? Bagaimana kalau kamu mau memulai bisnis dan memanfaatkan platform yang sudah kamu bangun? Ini bukan sekadar tentang promosi barang atau jasa. Memulai bisnis berarti kamu beralih dari hanya menjadi "content creator" menjadi "entrepreneur." So, kalau kamu mau bikin bisnis yang sukses, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan sebelum terjun ke dunia tersebut.
Kita mulai dari personal branding. Kamu pasti tahu betul bahwa branding adalah segalanya di dunia influencer. Itulah yang membuat orang mengikuti dan mempercayaimu. Nah, ketika kamu memulai bisnis, personal branding ini juga harus kamu bawa. Pastikan produk atau jasa yang kamu tawarkan sesuai dengan apa yang sudah kamu bangun selama ini. Nggak lucu kan kalau kamu yang dikenal sebagai beauty influencer tiba-tiba jualan gadget tanpa ada konteks yang jelas? Audiens bisa merasa bingung, bahkan kehilangan kepercayaan. Jadi, pastikan bisnismu align dengan image yang sudah kamu ciptakan.
Selain itu, kamu juga perlu ngerti banget sama audiens. Jangan berasumsi kalau followers kamu otomatis akan jadi pembeli. Mereka memang sudah percaya sama kamu, tapi itu nggak berarti mereka akan langsung beli produk yang kamu jual. Di sinilah pentingnya riset pasar. Pahami kebutuhan mereka, apa yang mereka cari, dan bagaimana produk kamu bisa menjawab itu. Misalnya, kalau kamu punya followers yang mayoritas suka gaya hidup minimalis, maka produk yang kamu tawarkan harus mencerminkan prinsip tersebut. Riset kecil-kecilan seperti survei lewat Instagram Stories atau analisis dari platform media sosial bisa membantu kamu lebih mengerti siapa yang jadi target market kamu. Data ini akan sangat membantu kamu merancang produk atau layanan yang tepat sasaran.
Nah, ngomongin soal produk, pastikan kamu nggak sekadar ikut tren. Bisnis yang sukses nggak dibangun dari produk yang cuma hype sementara. Kualitas produk itu nomor satu. Kamu bisa dapat banyak orderan di awal, tapi kalau produknya zonk, orang nggak akan balik lagi. Misalnya, kamu bikin lini pakaian, pastikan bahan, jahitan, dan desainnya benar-benar bagus. Banyak influencer yang terlalu fokus pada seberapa cepat mereka bisa meluncurkan produk, tapi lupa soal quality control. Ini bisa jadi bumerang buat bisnismu di masa depan. Data dari McKinsey menyebutkan bahwa 60% konsumen akan meninggalkan brand yang mereka rasa kualitasnya buruk, meskipun harganya murah. Jadi, fokuslah pada kualitas dan nilai jangka panjang.
Satu lagi rahasia sukses: kolaborasi. Jangan ragu untuk bekerja sama dengan influencer lain atau bahkan brand besar. Kolaborasi bisa memperluas jangkauan dan memperkenalkan bisnismu ke audiens baru. Kamu bisa bikin campaign bareng, giveaway, atau produk kolaborasi yang bikin followers kamu dan partner kamu makin penasaran. Coba lihat gimana brand kecantikan lokal seperti Somethinc sering kolaborasi dengan influencer untuk merilis produk eksklusif. Hasilnya? Produk cepat sold out dan brand makin populer. Jadi, jangan takut untuk menjalin networking dan bekerjasama dengan pihak lain yang punya visi yang sama.
Setelah semua persiapan itu, jangan lupa untuk memanfaatkan teknologi digital. Kamu influencer yang sudah melek teknologi, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk memaksimalkan tools yang ada. Banyak platform seperti TikTok Shop, Shopee, Tokopedia, atau Lazada yang bisa memudahkan operasional bisnis online kamu. Dengan teknologi ini, kamu bisa lebih mudah mengatur stok barang, pembayaran, hingga kampanye pemasaran. Selain itu, gunakan juga tools seperti Google Analytics atau TikTok Analytics buat memantau performa bisnis kamu. Ingat, bisnis modern yang memanfaatkan teknologi terbukti bisa meningkatkan efisiensi dan pendapatan hingga 30%, menurut Deloitte.
Tapi, jangan lupa juga dengan hal paling mendasar: mentalitas pebisnis. Memulai bisnis itu nggak selalu mulus. Kamu mungkin sudah terbiasa dengan pasang surut di dunia influencer, tapi dunia bisnis punya tantangan yang berbeda. Jangan cepat menyerah kalau di awal hasilnya belum sesuai harapan. Banyak pengusaha sukses yang juga mengalami kegagalan di awal perjalanan mereka, tapi mereka terus belajar dan bangkit. Salah satu contohnya adalah Edho Zell, seorang influencer yang berhasil membangun bisnis kreatif meskipun harus melalui berbagai tantangan di awal. Jadi, siap-siap untuk bekerja keras dan tetap konsisten. Ketekunan adalah kunci.
Pada akhirnya, memulai bisnis sebagai influencer bukan hanya tentang jualan. Ini tentang bagaimana kamu bisa menggunakan keahlian personal branding, pemahaman audiens, dan kreativitas kamu untuk membangun sesuatu yang bernilai. Bukan cuma ikut tren, tapi bikin tren! Dan yang paling penting, nikmati prosesnya. Karena ketika kamu passionate dengan apa yang kamu lakukan, itu akan terasa ke audiens dan pelangganmu.
Jadi, apa kamu sudah siap menjadi influencer sekaligus pebisnis yang sukses? Let's make it happen!

Comments