Dari KOL ke KOC: Era Baru Influencer yang Lebih Dekat dengan Audiens?
- Diva
- Mar 8
- 2 min read

Lagi scrolling media sosial, terus tiba-tiba lihat seseorang ngereview produk dengan gaya yang super natural, kayak ngobrol sama teman sendiri? Nah, kalau dulu brand banyak mengandalkan KOL (Key Opinion Leader) atau influencer besar buat promosi, sekarang ada tren baru: KOC (Key Opinion Consumer).
Gampangnya, kalau KOL itu selebriti di dunia digital yang sering di-endorse brand besar, KOC adalah "orang biasa" yang punya pengalaman nyata dengan produk tertentu. Mereka nggak perlu jutaan followers, yang penting mereka dipercaya dan bisa kasih opini jujur. Tapi… apa ini berarti era KOL sudah selesai? Yuk, kita bahas lebih dalam!
KOL vs. KOC: Apa Bedanya?
Bayangkan kamu mau beli skincare baru. Kalau KOL yang kasih rekomendasi, biasanya mereka dapat produk dari brand, fotonya aesthetic, dan review-nya profesional banget. Tapi kalau KOC yang ngomong? Mungkin review-nya lebih santai, ada "before-after" yang kelihatan nyata, dan cara ngomongnya kayak teman sendiri: jujur, blak-blakan, dan nggak segan bilang kalau ada kekurangan produk.
Itu dia yang bikin KOC makin diminati. Konsumen zaman sekarang makin pinter. Mereka lebih percaya rekomendasi dari orang yang kelihatan relatable daripada iklan yang terlalu sempurna.
Kenapa Brand Mulai Beralih ke KOC?
Lebih Natural & Kredibel
Pernah dengar orang bilang, "Review dari orang biasa lebih dipercaya daripada iklan?" Itulah alasan utama kenapa brand mulai tertarik ke KOC. Karena mereka benar-benar menggunakan produknya, jadi review-nya lebih kredibel.
Engagement yang Lebih Tinggi
Followers KOL bisa ratusan ribu atau jutaan, tapi engagement-nya kadang rendah. Sementara KOC, meskipun followers-nya lebih sedikit, interaksinya lebih intens. Orang-orang merasa lebih dekat dan lebih mudah percaya.
Biaya Lebih Terjangkau
Kalau mau kerja sama dengan KOL besar, brand harus siap merogoh kocek dalam. Sementara KOC? Banyak yang bikin review secara organik alias tanpa bayaran, cukup dikasih produk atau diskon spesial. Buat brand, ini jauh lebih hemat tapi tetap efektif.
Tren Authenticity di Media Sosial
Era konten yang terlalu "polished" sudah mulai berkurang. Sekarang, audiens lebih suka sesuatu yang autentik, real, dan nggak terlalu diatur. KOC hadir sebagai jawaban atas tren ini.
Jadi, Content Creator Harus Beralih Jadi KOC?
Nggak kok! Keduanya punya peran masing-masing. KOL tetap powerful untuk campaign besar yang butuh awareness luas, sementara KOC jadi senjata ampuh untuk membangun kepercayaan konsumen.
Buat kamu yang sudah jadi content creator atau baru mau mulai, tren ini justru bisa jadi peluang. Mau tetap fokus membangun personal branding sebagai KOL? Gas terus! Atau lebih nyaman bikin konten yang relate dan autentik ala KOC? Itu juga bisa jadi keunggulan. Yang penting, pahami audiens, jaga kredibilitas, dan buat konten yang memang bermanfaat.
Opmerkingen