Di-Endorse Brand Tapi Dimintain Boost Code? Santai, Ini Malah Rejeki Nomplok!
- Diva

- May 1
- 2 min read

Pernah nggak, baru dapet kerjaan endorse dari brand, eh tiba-tiba dikirimin pesan, "Boleh minta boost code-nya ya Kak?" Terus kamu bengong. Boost code? Ini kode cheat Mobile Legends atau gimana?
Tenang, nggak perlu panik. Ini bukan jebakan Batman, bukan juga skema penipuan ala-ala "selamat Anda mendapatkan hadiah". Boost code itu justru salah satu bentuk support yang bisa bantu kamu makin ngebut di dunia per-content-creator-an!
Apa Sih Sebenernya Boost Code Itu?
Oke, kita lurusin dulu. Boost code itu adalah kode yang dipakai brand buat ngeluarin iklan atas konten kamu lewat platform ads mereka. Simpelnya, postingan kamu yang udah kece itu bakal didorong lebih jauh lagi ke audiens yang lebih luas — PAKAI budget mereka, bukan duit kamu.
Ibaratnya gini: kamu udah masak mie instan super enak di rumah, eh tiba-tiba ada yang nawarin, "Mau nggak gue traktir lo buat jualan mie ini ke seluruh komplek? Gue yang bayarin bensin motor buat antarannya."
Ya mau banget lah, kan?
Lebih teknisnya lagi, boost code ini kayak “izin” buat brand supaya bisa masuk ke backend ads mereka dan promosikan konten kamu langsung. Mereka bisa atur siapa aja target audiensnya (misal: cewek 18-24 tahun, suka skincare, tinggal di Jabodetabek), berapa lama mau diiklanin, bahkan kadang bisa diatur mau muncul di jam-jam rame.
Dan penting dicatet, karena ini lewat boost code, kamu tetap yang pegang kontrol penuh atas kontennya. Brand nggak akan ubah-ubah konten kamu seenaknya. Mereka cuma bantu dorong visibilitasnya aja supaya makin ngebul.
Kenapa Ini Menguntungkan Buat Kamu?
Pertama, visibilitas naik. Konten kamu bakal makin banyak dilihat orang yang mungkin awalnya bahkan nggak tahu kamu exist. Ini kesempatan emas buat nambah followers, nambah engagement, bahkan mungkin dapet kerjaan baru.
Kedua, kalau kontennya ada keranjang kuning, pastikan kamu tetap pakai link atau keranjang kuning kamu sendiri. Jadi kalau ada orang yang lihat konten kamu yang lagi di-boost itu dan checkout produk, komisinya tetap masuk ke kantong kamu, bukan ke brandnya kok!
Ketiga, boost code gak bikin views kamu stuck. Ini penting nih. Banyak yang paranoid, takut kontennya malah “rusak” atau stuck karena di-boost. Padahal faktanya: kalau views stuck, ya berarti memang konten kamu perlu diutak-atik lagi — bukan salah boost code. Mungkin perlu intro yang lebih "nyelekit", call-to-action yang lebih mantep, atau gaya storytelling yang lebih gila.
Hal yang Perlu Diingat:
Set waktu boost codenya 30 hari dulu ke brandnya, nanti bisa di evaluasi lagi kok mau diperpanjang atau engga. Ini kayak nyiapin nasi buat satu bulan, makin lama konten kamu beredar, makin banyak peluang orang buat liat, klik, dan beli.
Jangan lupa validasi lagi sama brand: pastikan mereka ngerti mana konten mana keranjang kuningnya. Biar semua lancar, nggak ada salah paham.
Jadi, Kesimpulannya...
Kalau brand minta boost code, jawabnya bukan "Aduh, apaan tuh?" tapi lebih ke "Gas, ini kodenya!". Anggap aja ini kayak dapet golden ticket buat naikin exposure kamu tanpa keluar modal sendiri.
Content creation sekarang tuh bukan cuma soal bikin konten bagus, tapi juga soal bikin konten bagus yang sampai ke orang yang tepat. Nah, boost code ini salah satu jalannya.
Yuk, jangan takut dimintain boost code. Ini bukan tanda bahaya, tapi justru lampu hijau buat karier kamu makin ngebut di jalan tol dunia content creator.
Kalau ada yang nawarin boost lagi? Langsung inget: bukan jebakan, ini peluang!

Comments