top of page
Search

Dikasih Paham Sama TikTok: Kalau Videomu Komennya Sepi, Mungkin Bukan Algoritma yang Salah!

  • Writer: Diva
    Diva
  • Mar 26
  • 3 min read

Dikasih Paham Sama TikTok: Kalau Videomu Komennya Sepi, Mungkin Bukan Algoritma yang Salah! | Diva
Image by Freepik

Pernah nggak, sudah bikin video capek-capek, editnya niat, risetnya dalem, tapi pas di-upload… komennya bisa dihitung pakai jari? Rasanya kayak kirim chat panjang ke gebetan, tapi cuma dibales “ok” doang. Pedih, bro.

Banyak content creator (terutama yang baru mulai) sering menyalahkan algoritma TikTok kalau engagement mereka rendah. Tapi, tahukah kamu kalau jumlah komen bisa jadi indikator apakah kontenmu menarik atau enggak? Bukan cuma views atau likes, komen itu sinyal yang lebih dalam. Karena kalau orang mau repot-repot ngetik sesuatu di kolom komentar, artinya mereka benar-benar terlibat dengan kontenmu. Nah, kalau komennya sepi… bisa jadi bukan algoritma yang bikin, tapi memang topiknya kurang greget.

Kenapa Komen Itu Penting?

TikTok itu sosial media berbasis interaksi. Artinya, semakin banyak orang berinteraksi (like, share, save, komen), semakin besar peluang videomu disebar lebih luas oleh algoritma. Tapi, dari semua interaksi itu, komen adalah salah satu yang paling "berharga" karena menunjukkan kalau penonton benar-benar peduli atau punya sesuatu untuk dikatakan.

Coba perhatiin video yang sering FYP. Biasanya ada sesuatu yang bikin orang pengen nimbrung di komentar:

  1. Bikin Orang Setuju atau Nggak Setuju Konten yang bikin orang bereaksi—entah karena relatable banget atau justru kontroversial—biasanya ramai di kolom komen. Misalnya, video tentang kebiasaan Gen Z di kantor yang “kerja sesuai job desc doang” vs. senior yang masih mindset “kerja harus all out.” Pasti ada yang langsung ketik, “Astaga relate banget,” sementara yang lain bilang, “Dulu aku juga gini, tapi akhirnya sadar kerja harus lebih dari sekadar tanggung jawab.”

  2. Memancing Diskusi atau Debat Video dengan pertanyaan terbuka atau opini yang bisa diperdebatkan cenderung lebih banyak dikomentari. Misalnya, “Mending kerja remote atau di kantor?” atau “Apakah relationship bisa jalan kalau tanpa komunikasi setiap hari?” Orang suka berbagi pengalaman dan pendapat mereka, apalagi kalau ada unsur ‘perdebatan sehat’.

  3. Ada Hook yang Kuat Hook adalah bagian awal video yang bikin orang bertahan menonton. Tapi bukan cuma buat nahan view, hook juga bisa dipakai buat ‘memancing’ komentar. Misalnya, buka video dengan, “Orang-orang selalu salah paham tentang ini…” atau “Coba tebak kenapa hal ini bisa terjadi?” Kalimat kayak gini secara nggak langsung ngajak orang buat ikut ngobrol.

Gimana Biar Videomu Nggak Sepi Komen?

Nah, kalau selama ini videomu lebih sering sunyi daripada ramai, coba pakai beberapa trik ini:

  1. Gunakan Call-to-Action (CTA) di Caption atau Video Kadang, orang perlu dikasih ‘kode’ buat ngetik komentar. Jangan cuma taruh caption “enjoy the video”, tapi ajak mereka buat interaksi. Misalnya:

    • “Setuju atau nggak? Kasih tahu di komen!”

    • “Pernah ngalamin hal yang sama?”

    • “Kalau lo di posisi ini, bakal ngapain?”

    • “Drop emoji kalau relate sama ini!”

  2. Buat Video yang Memicu Reaksi Jangan main aman terus! Kadang, topik yang sedikit berani (tapi masih sopan dan relevan) justru lebih mengundang diskusi. Bukan berarti bikin konten drama atau clickbait murahan, ya. Tapi coba bahas sesuatu yang sedikit di luar kebiasaan atau ada sudut pandang unik.

  3. Masukin Unsur Kejutan atau Plot Twist TikTok suka kejutan. Video yang bikin orang “Hah? Serius?!” atau “Gue baru tahu ini!” sering banget memancing komentar. Contoh, video tentang fakta unik atau hal-hal mind-blowing yang belum banyak orang tahu.

  4. Ikut Tren dengan Cara Unik Tren di TikTok itu cepet banget ganti, tapi kalau kamu bisa masukin twist unik di tren yang lagi naik, kemungkinan besar orang bakal terlibat. Misalnya, kalau ada sound viral, jangan cuma pakai soundnya aja, tapi buat versi yang relate dengan niche atau audiensmu.

Jangan Salahin Algoritma Dulu!

Kalau videomu sepi komen, sebelum buru-buru menyalahkan algoritma, coba cek lagi:

  • Apakah topiknya cukup menarik?

  • Apakah ada elemen yang bikin orang pengen nimbrung?

  • Apakah kamu sudah kasih ajakan buat mereka berkomentar?

Karena di TikTok, engagement itu bukan cuma soal seberapa banyak orang yang nonton atau nge-like, tapi seberapa banyak yang merasa perlu buat ikut ngobrol di kolom komentar. Jadi, kalau mau videomu rame interaksi, pastikan kontennya cukup menarik buat bikin orang berhenti scroll dan ngetik sesuatu.

Selamat eksperimen, dan semoga nggak perlu lagi meratapi video sepi komen kayak chat yang di-read doang!


 
 
 

Comments


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page