top of page
Search

Durasi Kontenmu 40 Detik, Tapi yang Nonton Cuma 5 Detik? Yuk, Evaluasi Lagi

  • Writer: Diva
    Diva
  • Apr 12
  • 2 min read

Durasi Kontenmu 40 Detik, Tapi yang Nonton Cuma 5 Detik? Yuk, Evaluasi Lagi | Diva
Image by Freepik

Pernah nggak sih, udah susah payah bikin video 40 detik—udah disiapin transisi yang mulus, musik yang catchy, dan caption yang rapi—eh pas dicek, retention time-nya cuma 5 detik? Duh, rasanya kayak abis masak mie instan tengah malam, tapi gas rumah habis. Nyesek tapi ya... bikin mikir juga.

Kalau kejadian ini sering banget terjadi, bisa jadi bukan algoritma yang lagi nggak bersahabat, tapi memang ada yang perlu dibenahi dari cara kita menyajikan konten.

Perhatian Penonton Itu Cepet Banget Hilangnya

Jaman sekarang, perhatian orang bisa pindah dalam hitungan detik. Bukan karena mereka nggak niat nonton, tapi karena pilihannya buanyak banget. Hari ini kamu upload video tentang tips produktivitas, lima detik kemudian udah ketimpa video hewan lucu, trus disambung video sketsa komedi yang relatable banget. Seru sih, tapi kompetisinya jadi makin ketat.

Makanya, bagian awal video—khususnya 3–5 detik pertama—penting banget. Itu momen krusial buat bikin penonton bilang: “Wah, ini menarik nih!” Kalau di awalnya aja udah datar, sayang banget kan kalau akhirnya malah di-skip.

Bikin Hook yang Bikin Orang Mau Stay, Bukan Skip

Bayangin aja kamu buka video dengan, “Halo teman-teman, di video kali ini aku akan bahas…” Hmm, mungkin buat sebagian orang itu oke, tapi buat yang scroll-nya cepet, itu belum cukup bikin mereka berhenti.

Gimana kalau coba mulai dengan: "Pernah ngerasa waktu 24 jam tuh kurang? Bisa jadi masalahnya bukan di waktumu, tapi di caramu atur prioritas. Nih, gue kasih tahu triknya..." Lebih konkret, langsung ke poin, dan bikin penasaran. Di situlah kekuatan hook.

Estetik Itu Plus, Tapi Cerita Tetap Juara Utama

Nggak salah kok kalau kamu pengin videonya estetik dan sinematik. Tapi jangan sampai visual mengalahkan isi. Banyak video yang lighting-nya biasa aja, tapi views-nya tembus ratusan ribu karena ceritanya kuat dan ngena di hati.

Coba tanyain lagi ke diri sendiri: kontennya udah cukup relevan dan menarik belum? Penonton dapet manfaat atau hiburan nggak dari situ? Jangan sampai kita terlalu sibuk mikirin format, tapi lupa esensinya.

Retention Itu Bukan Hukuman, Tapi Cermin

Kalau data retention nunjukin penurunan di awal video, itu bukan berarti konten kita jelek. Tapi lebih ke sinyal bahwa mungkin ada yang perlu kita perbaiki. Bisa dari cara buka videonya, pacing, atau bahkan topik yang kita angkat.

Itu feedback yang jujur—dan justru dari situlah kita bisa berkembang. Karena makin tahu apa yang bisa diperbaiki, makin besar juga peluang untuk bikin konten yang lebih kuat dan disukai.

Bikin Konten Itu Bukan Soal Panjangnya Durasi, Tapi Seberapa Lama Orang Mau Bertahan

Durasi boleh 40 detik, 60 detik, bahkan cuma 15 detik—tapi kalau kita bisa bikin orang stay sampai akhir, berarti kita udah ngasih sesuatu yang berharga. Jadi, bukan soal seberapa panjang videonya, tapi seberapa menarik isinya dari detik pertama.

Ingat, jadi content creator itu proses belajar terus. Kadang videonya ramai, kadang sepi. Tapi setiap data yang kita lihat, itu bukan penilaian akhir—itu bahan bakar untuk jadi lebih baik lagi.

Terus explore, terus eksperimen, dan jangan lupa: konten yang bagus itu bukan yang paling ribet, tapi yang paling bisa nyambung ke hati penontonnya.


 
 
 

Comments


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page