top of page
Search

Ini Cara Jitu untuk Mengalihkan Endorse Barter ke Endorse Berbayar!

  • Writer: Diva
    Diva
  • May 26
  • 3 min read

Photo by Freepik
Photo by Freepik

Dapet DM atau email yang awalnya bikin semangat karena ada brand yang ngajak kerja sama, tapi pas dibuka... ternyata barter. Lagi-lagi barter. Padahal followers udah nambah, engagement makin cakep, dan effort buat bikin konten juga nggak main-main. Tapi, ujung-ujungnya dapet produk gratis yang kadang... ya gitu deh.

Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak content creator yang berada di fase transisi ini—antara masih dianggap "lumayan" sama brand, tapi udah layak dibayar sebenarnya. Nah, kalau kamu juga lagi galau gimana caranya nolak barter tapi tetap terlihat profesional dan sopan, ini dia cara jitunya!

1. Ubah Penolakan Jadi Ajakan

Alih-alih bilang "maaf aku nggak bisa barter", coba kemas ulang jadi: "aku lagi nggak terima barter untuk saat ini, tapi open banget untuk paid endorsement dan diskusi lebih lanjut ya." Tetap santun, jelas, tapi tetap ramah. Kita tetap tunjukkan minat terhadap brand-nya, tanpa mengiyakan sistem kerjanya.

Kenapa ini efektif? Karena brand tetap merasa dihargai, dan kita nggak kelihatan jual mahal. Kita kasih opsi untuk lanjut, tapi dengan sistem kerja yang sesuai dengan value dan effort kita.

2. Tunjukkan Nilai Diri Kamu

Brand mau bayar kamu itu karena mereka lihat ada value. Jadi pastikan kamu tahu dan bisa jelasin nilai itu. Misalnya, tunjukkan data engagement, demografi audiens, atau bahkan performa konten sebelumnya yang sukses. Kamu bisa bikin media kit sederhana yang isinya bukan cuma jumlah followers, tapi juga testimoni atau hasil kolaborasi terdahulu.

Ingat, di dunia kreator, followers count, tapi results speak louder. Jadi, bantu brand melihat kamu bukan cuma sebagai akun IG yang estetik, tapi juga sebagai mitra strategis.

3. Jangan Takut untuk Tegas Tapi Tetap Manis

Kuncinya adalah tone. Kamu bisa bilang “aku belum terima barter saat ini” tanpa terdengar galak. Bisa juga ditambah, “karena aku sedang fokus pada kerja sama berbayar yang bisa aku alokasikan waktu dan effort lebih maksimal”. Ini nunjukin kamu profesional dan punya prioritas, tapi nggak menutup pintu sepenuhnya.

Dan ingat, kamu boleh bilang tidak. Menolak bukan berarti sombong, tapi bentuk dari menghargai waktu dan tenaga kamu sendiri.

4. Siapkan Template Jawaban Biar Gak Panik

Percaya deh, punya template jawaban kayak contoh di gambar itu penyelamat banget. Kamu nggak perlu mikir panjang tiap kali ada brand datang bawa sistem barter. Tinggal copas, sesuaikan dikit, kirim. Lebih hemat energi, dan kamu juga bisa sounding harga atau sistem paid yang kamu terapkan.

Plus, kalau kamu udah terbiasa sounding ini, lama-lama brand juga tahu standar kamu gimana. Jadi bisa mengurangi peluang mereka nawar seenaknya.

5. Percaya Diri: Kamu Punya Hak untuk Dibayar

Ini poin paling penting tapi sering dilupain. Banyak content creator yang masih ngerasa "gak enak" kalau nawarin harga atau takut dibilang followers dikit kok udah minta berbayar. Padahal bikin konten itu kerjaan profesional yang butuh waktu, skill, dan kreativitas. Kalau brand mau hasil yang bagus, mereka juga harus siap menghargai prosesnya.

Yakin aja, kamu berhak dibayar. Dan kalau bukan kamu yang sounding value diri kamu, siapa lagi?

Nggak Semua Harus Dibarter, Kadang Harus Dibayar

Di dunia kreator, naik level itu nggak selalu soal jumlah followers, tapi soal cara kamu menempatkan diri dan mengatur kerjasama. Nolak barter bukan berarti kamu lupa dari mana kamu mulai, tapi justru bukti kamu makin paham gimana industri ini bekerja.

Jadi, mulai sekarang, jangan takut sounding “lagi nggak terima barter ya, tapi open untuk paid endorsement”. Karena di balik penolakan sopan itu, ada jalan buat dapet kerja sama yang lebih sehat, saling menguntungkan, dan tentunya... lebih cuan.


 
 
 

Comments


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page