Konten Gue Udah Bagus, Tapi Kok Sepi?” Mungkin Kamu Belum Punya Content Market Fit
- Diva
- May 28
- 3 min read

Sudah merasa bikin konten yang “gue banget”—editannya niat, caption-nya relatable, visualnya ciamik, tapi engagement? Hmmm... sepi kayak rumah kosong pas Lebaran. Padahal, kamu udah ngulik insight, nyari timing posting yang tepat, bahkan ikut tren. Tapi tetap aja, hasilnya zonk. Kalau iya, mungkin kamu belum nemu satu hal penting yang sering dilewatkan: content market fit.
Bukan, ini bukan typo dari product market fit. Meski mirip, tapi konteksnya beda. Dan kalau kamu content creator—baik yang udah aktif maupun yang lagi nyari titik awal—ini saatnya kamu kenalan lebih dalam sama si content market fit ini.
Apa Sih Content Market Fit Itu?
Singkatnya, content market fit adalah ketika konten yang kamu buat klik banget sama audiens targetmu. Bukan cuma mereka “nonton” atau “like”, tapi mereka merasa: “Ini tuh gue banget!” Mereka engage, mereka komen, mereka share ke temennya sambil bilang, “Eh, ini lo banget deh.” Itulah tanda kamu udah ketemu content market fit.
Kalau analoginya: konten kamu itu kayak kunci, audiens kamu kayak gembok. Content market fit itu saat kuncinya muter dengan mulus dan... klik! Kebuka. Nah, tugas kamu sebagai content creator bukan sekadar bikin kunci yang bagus, tapi bikin kunci yang pas.
Kenapa Banyak Creator Gagal Dapetin Content Market Fit?
Karena banyak yang kebalik mikirnya. Mereka bikin konten dari apa yang mereka suka, bukan dari apa yang audiensnya butuh. Nggak salah sih, kalau kamu emang pengin bikin konten buat diri sendiri. Tapi kalau kamu pengin berkembang, bikin impact, atau bahkan monetisasi, kamu butuh titik temu antara apa yang kamu suka dan apa yang dicari audiens.
Contoh: kamu suka ngomongin skincare. Tapi audiensmu justru lagi haus konten soal mental health karena abis quarter-life crisis. Kalau kamu tetap ngomongin niacinamide dan retinol tanpa narasi yang relevan ke kondisi mereka, ya kontenmu bakal lewat kayak angin lalu.
Gimana Cara Tau Udah Dapet Content Market Fit atau Belum?
Ada beberapa sinyal yang bisa kamu pantau:
Engagement naik: Bukan cuma like, tapi komen dan share juga meningkat. Audiensmu nggak cuma nonton, tapi mereka juga peduli.
Repeat viewers: Orang-orang mulai nunggu konten kamu. Mungkin nggak bilang langsung, tapi mereka stay dan balik lagi.
DM atau reply yang relate: Ada yang nyamperin kamu dengan kalimat, “Kak, ini beneran aku banget. Makasih ya udah bahas ini.” That’s your green light.
FYP bukan karena tren, tapi karena relevansi: Konten kamu bisa tembus karena cocok sama audience niche, bukan karena sekadar ikut joget TikTok terbaru.
Cara Menemukan Content Market Fit
Sekarang kamu udah tahu pentingnya. Tapi gimana cara dapetinnya?
Kenali siapa targetmu: Bukan sekadar “anak muda umur 18-25”, tapi gali lebih dalam. Mereka tinggal di kota apa? Lagi struggling sama apa? Lagi ngidol siapa? Lagi banyak mikirin skripsi, cicilan, atau jodoh?
Uji dan iterasi: Bikin berbagai jenis konten, lihat mana yang paling nyangkut. Nggak ada rumus sakti yang bisa langsung nemuin content market fit. Tapi dengan nyobain berbagai format, tone, dan pendekatan, kamu bakal nemu pola.
Dengar feedback: Komentar, DM, bahkan kritik pedas sekalipun—itu emas. Kadang audiensmu lebih tahu apa yang mereka butuhin daripada kamu sendiri. Jangan defensif, jadikan itu kompas.
Pantau data, tapi jangan jadi budak angka: Insight itu penting, tapi jangan sampai kamu kehilangan jati diri demi ngejar reach semata. Content market fit bukan tentang pleasing everyone, tapi connecting deeply with the right ones.
Di dunia yang kebanjiran konten tiap detik, relevansi jadi mata uang paling mahal. Nggak peduli kamu baru mulai atau udah punya followers ribuan, content market fit adalah fondasi. Bukan buat sekali dua kali viral, tapi buat jangka panjang. Karena ketika kamu nemu konten yang klik banget sama audiens, kamu bukan cuma didengar—kamu diingat.
Jadi, sebelum mikir mau upload jam berapa atau filter apa yang lagi naik daun, tanya dulu: “Konten gue, sebenernya lagi ngomong sama siapa?”
Kalau kamu bisa jawab itu, content market fit tinggal selangkah lagi.
Commentaires