top of page
Search

Omnichannel + AI Assistant: Resep Jitu DTC Brand Menang di Tengah Persaingan

  • Writer: Diva
    Diva
  • Sep 12
  • 2 min read
Omnichannel + AI Assistant: Resep Jitu DTC Brand Menang di Tengah Persaingan | Diva

Lagi nongkrong di kafe favorit. Mau mesen kopi, pilihannya banyak banget: latte, cappuccino, americano, cold brew. Belum lagi opsi size, susu, sampai topping. Ribet? Enggak juga, karena ada barista yang siap jelasin satu-satu dengan ramah.Nah, konsumen online pun sama. Mereka pengen pengalaman belanja yang gampang, informatif, dan langsung dapat jawaban tanpa harus bingung bolak-balik cari info.

Persaingan DTC Makin Panas

Brand direct-to-consumer (DTC) sekarang nggak cuma adu produk. Mereka juga adu kecepatan respons, pengalaman belanja, sampai konsistensi layanan. Apalagi, konsumen udah nggak selalu mulai pencarian lewat Google Search. Banyak yang nemu produk di TikTok Shop, marketplace kayak Shopee, Lazada, bahkan dari social selling. Artinya? Hanya mengandalkan satu channel itu udah pasti ketinggalan jaman. Omnichannel approach jadi kunci biar brand tetap relevan dan bisa menjangkau lebih banyak pembeli.

Kenapa Harus AI?

AI Assistant itu kaya punya personal assistant yang nggak pernah capek, bisa kerja 24/7, dan selalu siap ngeladenin buyer inquiries. Dengan AI, proses yang biasanya bikin tim keteteran bisa jadi mulus.

  • Respons lebih cepat ke buyer inquiries: AI Assistant bisa langsung jawab pertanyaan standar dengan cepat. Pembeli happy karena nggak perlu nunggu lama.

  • Process automation buat business process: Dari update stok, konfirmasi pesanan, sampai tracking pengiriman bisa jalan otomatis. Hemat waktu + minim error.

  • Bikin tim fokus ke hal strategis: Daripada tenggelam di chat, tim bisa fokus bikin campaign kreatif atau strategi growth jangka panjang.

Omnichannel + AI = Pengalaman Belanja Harmonis

Coba bayangin produk kamu muncul di website ecommerce sendiri, marketplace kayak Shopee, social selling, bahkan offline store. Dengan AI Assistant yang jadi benang merah, semua channel bisa nyambung jadi satu pengalaman belanja yang konsisten.Customer merasa dilayani, bisnis jadi lebih scalable. Win-win banget kan!

Persaingan makin ramai, konsumen makin demanding. Kalau brand lain sudah pakai AI buat handle buyer inquiries dan otomatisasi business process, kenapa masih bertahan dengan cara lama?

AI itu kayak barista andalan: selalu ada, paham kebutuhan, dan bikin pengalaman lebih personal.

Jadi, kalau serius mau bikin DTC brand tetap bersinar, saatnya kenalan sama Diva, AI Assistant yang siap jadi partner bisnismu!


 
 
 

Comments


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page