top of page
Search

Semakin Banyak Influencer, Gimana Caranya Tetap Bertahan dan Tetap Dilirik Brand?

  • Writer: Diva
    Diva
  • Oct 1, 2024
  • 3 min read

Semakin Banyak Influencer, Gimana Caranya Tetap Bertahan dan Tetap Dilirik Brand? | Diva

Influencer di media sosial makin banyak, mulai dari beauty guru, content creator lifestyle, hingga gamers. Dengan persaingan yang semakin ketat, muncul pertanyaan besar: Gimana caranya influencer bisa tetap bertahan dan terus dilirik brand, sementara banyak wajah baru bermunculan?

1. Pentingnya Autentisitas: Real is the New Trend

Di tengah era digital ini, audiens makin pintar. Mereka nggak cuma nyari content yang estetik, tapi juga konten yang relate dengan kehidupan mereka. Ini alasan kenapa autentisitas jadi kunci penting. Influencer yang terlihat genuine dan jujur dalam membagikan pengalamannya lebih mudah membangun koneksi dengan followers. Brand juga lebih suka bekerja sama dengan influencer yang dipercaya oleh audiensnya.

Menurut sebuah survei dari Stackla, 86% konsumen menyatakan bahwa autentisitas sangat penting saat memilih brand untuk didukung . Hal ini juga berlaku di dunia influencer. Ketika influencer bisa menunjukkan sisi asli mereka, followers lebih loyal dan engagement rate mereka cenderung lebih tinggi. Pada akhirnya, brand juga akan tertarik.

2. Spesialisasi atau Niche: Fokus yang Bikin Brand Melirik

Semakin banyak influencer umum, semakin penting untuk menemukan titik tepat pasar atau niche. Daripada mencoba jadi influencer yang bisa melakukan segalanya, lebih baik fokus pada satu atau dua topik spesifik di mana kamu punya keahlian. Misalnya, daripada jadi fashion influencer secara general, kamu bisa fokus pada sustainable fashion. Brand-brand yang bergerak di bidang yang sama akan melihat influencer ini sebagai pilihan tepat untuk kolaborasi.

Menurut data dari Influencer Marketing Hub, micro-influencer dengan niche tertentu memiliki engagement rate yang lebih tinggi dibandingkan mega-influencer . Meskipun followers mereka lebih sedikit, namun interaksi dan engagement yang mereka dapatkan jauh lebih berkualitas.

3. Konsistensi Konten dan Interaksi: Tetap Aktif di Radar Brand

Selain autentisitas, konsistensi juga merupakan faktor kunci. Ini bukan cuma soal rutin posting konten, tapi juga konsisten dalam hal kualitas. Influencer yang selalu memberikan konten segar dan kreatif bakal lebih mudah diingat oleh brand. Belum lagi jika influencer tersebut aktif berinteraksi dengan followers mereka di kolom komentar atau bahkan via DM. Hal ini menambah kepercayaan dan engagement yang menarik perhatian brand.

Riset menunjukkan bahwa 75% brand lebih tertarik bekerja sama dengan influencer yang interaktif dibandingkan dengan mereka yang hanya fokus pada konten tanpa berinteraksi . Jadi, terus berkomunikasi dengan audiens bisa menjadi nilai tambah besar.

4. Menguasai Platform dan Algoritma: Pahami 'Rules of The Game'

Bukan rahasia lagi kalau algoritma media sosial sering berubah-ubah. Untuk tetap relevan, menguasai algoritma adalah sebuah keharusan. Misalnya, dengan munculnya TikTok, influencer yang cepat beradaptasi dengan platform ini bisa meraih popularitas baru lebih cepat dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan platform lama seperti Instagram.

Influencer yang memahami tren, tahu kapan harus posting, dan jenis konten apa yang lebih disukai algoritma akan punya keuntungan kompetitif. Menurut Hootsuite, video format pendek, konten storytelling, dan live video adalah jenis konten yang paling disukai oleh algoritma media sosial saat ini . Influencer yang cepat beradaptasi dengan tren ini pasti dilirik brand.

5. Kerjasama dengan Brand yang Sejalan: Building Long-Term Partnerships

Satu hal lagi yang bisa membuat influencer tetap bertahan dan terus dilirik adalah menjalin kerjasama jangka panjang dengan brand yang sejalan. Brand-brand sekarang lebih menghargai influencer yang bisa memberikan dampak dalam jangka panjang, bukan sekedar kolaborasi satu kali. Jadi, penting untuk memilih kerjasama dengan brand yang benar-benar sejalan dengan nilai dan audience kamu.

Menurut riset dari Mediakix, 68% brand mengaku lebih tertarik pada kerjasama jangka panjang dengan influencer yang dapat menjaga image dan relevansi mereka . Jadi, daripada mengejar banyak brand sekaligus, lebih baik fokus pada beberapa brand yang punya nilai serupa dengan influencer.

Kesimpulan: Bukan Soal Siapa yang Paling Besar, Tapi Siapa yang Paling Terhubung

Di tengah banyaknya influencer yang muncul setiap hari, mereka yang mampu bertahan adalah yang tahu cara membangun hubungan autentik dengan followers, fokus pada niche yang jelas, konsisten dalam menciptakan konten berkualitas, dan terus beradaptasi dengan tren serta platform baru. Influencer yang bisa memahami keinginan followers dan brand adalah yang akan terus dilirik dan punya masa depan cerah di dunia influencer marketing.

Jadi, apakah kamu influencer yang siap bertahan atau hanya sebentar muncul lalu tenggelam?

 
 
 

Comments


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page