Stop Kejar Viral! Ini Cara Menciptakan Winning Content yang Sebenarnya Disukai Audiens
- Diva

- May 18
- 3 min read

Pernah merasa sudah bikin konten yang niat banget—editannya rapi, caption-nya mikir sampai dua jam, konsepnya juga bukan kaleng-kaleng—tapi hasilnya? Sepi. Sementara itu, ada konten sebelah yang cuma ngerekam ayam lewat depan rumah, bisa-bisanya viral seminggu penuh.
Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak content creator—baik yang baru mulai maupun yang sudah lama main di dunia ini—masih suka bertanya-tanya: sebenarnya, konten seperti apa sih yang disebut winning content?
Yuk, kita bahas sama-sama. Tapi tenang aja, artikel ini gak akan isinya tips basi atau ujung-ujungnya ngajak join kelas berbayar. Kita bahas yang real, fun, dan pastinya relevan.
Apa sih sebenarnya winning content itu?
Banyak yang mengira winning content itu artinya konten viral. Padahal, viral itu kayak mie instan—cepat disajikan, cepat juga dilupakan. Sedangkan winning content itu seperti makanan rumahan favorit: bikin nyaman, berkesan, dan selalu dicari.
Singkatnya, winning content adalah konten yang:
Relevan dengan audiens
Punya nilai (menghibur, menginspirasi, atau mengedukasi)
Konsisten secara gaya dan pesan
Nempel di kepala, bahkan hati audiens
Kelihatannya simpel? Tapi ya jelas nggak semudah itu, Ferguso. Mari kita bahas satu per satu.
1. Relevan = Nyambung, bukan maksa ikut tren
Konten yang menang itu bukan yang paling update, tapi yang paling nyambung. Bukan berarti harus bahas hal yang lagi viral terus, tapi kamu harus ngerti apa yang dirasain oleh audiens kamu.
Misalnya kamu bikin konten soal kerja remote. Kalau kamu bisa menyuarakan rasa panik ketika tiba-tiba koneksi mati pas Zoom meeting sama klien, dijamin yang nonton bakal komen, “Aku banget ini!”
Relevansi itu bikin audiens merasa, “Akhirnya ada yang ngerti.” Dan ketika itu terjadi, kontenmu punya peluang besar untuk jadi pemenang.
2. Konten yang punya nilai, bukan cuma gaya
Jangan salah paham, tampilan visual memang penting. Tapi itu bukan segalanya. Banyak kok konten sederhana yang bisa viral dan engage karena isinya punya nilai.
Nilainya bisa macem-macem: edukasi ringan, cerita personal yang jujur, atau sudut pandang yang belum banyak dibahas. Intinya, ada sesuatu yang dibawa pulang oleh audiens setelah mereka lihat konten kamu.
Contoh? Konten tentang cara nego gaji pertama, dengan bahasa yang santai tapi informatif. Simpel, tapi banyak yang butuh. Itulah kekuatan nilai dalam konten.
3. Konsisten bukan berarti membosankan
“Biar nggak bikin bosan, harus sering ganti konsep dong?” Eits, tunggu dulu. Konsisten bukan berarti kamu harus selalu posting hal yang sama terus. Konsisten di sini lebih ke tone, vibe, dan pesan.
Kalau kamu dikenal sebagai kreator yang suka bahas kesehatan mental dengan bahasa yang ringan, ya pertahankan itu. Audiens akan datang karena mereka tahu apa yang bisa mereka harapkan dari kamu.
Sesekali eksplorasi itu wajar, tapi tetap ingat: punya ciri khas itu penting.
4. Bangun hubungan, bukan sekadar angka
Winning content itu bukan konten yang dapet likes 10 ribu lalu hilang begitu aja. Tapi konten yang bisa bikin audiens merasa dekat, percaya, dan ingin terus kembali.
Itu kenapa penting banget buat membangun hubungan jangka panjang. Cobalah sesekali ajak ngobrol audiens kamu lewat caption, reply komen mereka, atau sesekali sharing behind the scene dari proses kreatif kamu.
Semakin kamu terlihat nyata, semakin besar peluang mereka untuk tetap stay.
5. Mulai dari pertanyaan sederhana ini
Setiap kali kamu mau bikin konten, coba tanya hal-hal berikut:
Siapa yang aku ajak bicara?
Apa yang sedang mereka rasakan atau butuhkan?
Apa yang akan mereka dapat setelah melihat konten ini?
Kalau tiga pertanyaan itu bisa kamu jawab dengan jelas, maka kamu sudah berada di jalur yang tepat untuk bikin winning content versi kamu sendiri.
Nggak Perlu Jadi Viral untuk Jadi Pemenang
Ingat, konten yang viral bisa datang dan pergi. Tapi konten yang nempel di hati akan selalu punya tempat. Kamu nggak harus bikin konten yang heboh untuk menang. Cukup jadi konsisten, relevan, dan punya suara yang tulus.
Jangan buru-buru mengubah arah kalau belum lihat hasil instan. Bisa jadi kamu sudah bikin konten yang tepat, tinggal nunggu waktu dan audiens yang pas.
Terus berkarya, terus belajar, dan jangan takut untuk menunjukkan versi asli dari dirimu. Karena di dunia konten, yang menang bukan yang paling keras suaranya, tapi yang paling tulus pesannya.
Selamat bikin konten, kamu para pejuang ide dan algoritma!

Comments