Views Gede, ER Kecil. ER Gede, Views Kecil. Tapi Kok Watch Time Sama-Sama Cuma 5 Detik?
- Diva

- Jun 20
- 3 min read

Coba bayangin ini: videomu nongol di FYP, views-nya tembus ribuan dalam semalam. Tapi begitu cek ER (engagement rate), eh... zonk. Like sedikit, komen apalagi. Sebaliknya, konten lain punya ER tinggi, like dan share rame, tapi views-nya kayak lagi ngumpet di balik tirai. Dan lucunya, dua-duanya punya watch time yang mirip-mirip: mentok di 5-6 detik. Lah, kenapa bisa begitu?
Algoritma Main Mata: Views ≠ Tertarik
Pertama-tama, kita bahas dulu kenapa views bisa tinggi tapi engagement-nya rendah. Bisa jadi karena hook awal videomu cukup kuat untuk bikin orang stop scroll, entah karena visual yang mencolok, caption yang clickbait, atau muka kamu yang relatable banget. Tapi sayangnya, isi selanjutnya nggak sesuai ekspektasi.
Penonton nonton sebentar, lalu lanjut scroll. Watch time jadi pendek, dan mereka nggak merasa perlu buat kasih like, komen, atau share. Di mata algoritma, ini jadi sinyal kalau kontenmu "menarik di awal tapi nggak worth it buat ditonton sampai habis". Nah lho.
Kebalikannya Juga Bisa Terjadi
Di sisi lain, ada juga video dengan views yang nggak terlalu wah, tapi engagement-nya tinggi. Bisa jadi konten ini ketemu audiens yang super relevan. Meskipun cuma ditonton oleh seribu orang, kalau 200 orang like, 50 komen, dan 20 share, ER-mu bakal terlihat jauh lebih sehat.
Ini biasanya terjadi kalau kontennya niche banget dan menyentuh emosi atau pengalaman personal penonton. Mereka mungkin nonton sebentar, tapi langsung merasa "ih gue banget" dan otomatis berinteraksi.
Watch Time 5-6 Detik: Apa Sih Artinya?
Nah, sekarang kita bahas si bintang tamu utama: watch time yang mentok di 5-6 detik. Banyak kreator berpikir, “Kalau orang stay lebih lama, berarti kontennya bagus dong?” Jawabannya: iya, tapi...
Kenyataannya, mayoritas penonton di platform kayak TikTok dan IG Reels cuma butuh beberapa detik untuk memutuskan apakah mereka mau lanjut nonton atau tidak. Kalau hook-mu nggak kuat dalam 3 detik pertama, selanjutnya udah bisa ditebak: swipe.
Jadi ketika kamu lihat watch time di angka 5-6 detik, itu artinya kebanyakan orang cuma tahan segitu sebelum pergi. Bisa karena hook kurang greget, visual awal nggak menarik, atau tempo storytelling yang terlalu lambat. Bahkan kalau kamu udah bikin script yang niat banget, tapi nggak dikemas secara scroll-stopping, hasilnya tetap sama: ditinggal sebelum punchline-nya keluar.
Mau Views, Mau ER, Mau Watch Time? Susun Strategimu
Masalahnya bukan di satu metrik aja, tapi di kombinasi semuanya. Mau views tinggi tapi nggak ada interaksi? Sayang. Mau ER tinggi tapi nggak nyampe ke banyak orang? Kurang greget. Watch time juga bukan cuma soal durasi, tapi durasi berkualitas.
Jadi gimana dong? Kuncinya ada di tiga hal ini:
Hook di 3 Detik Pertama: Jangan ngulur. Langsung to the point. Pancing rasa penasaran, kasih visual yang stand out, atau bahkan buka dengan pertanyaan aneh tapi ngena.
Isi yang Bikin Stay: Kasih value secepat mungkin, entah hiburan, insight, atau punchline. Hindari momen “nunggu-nunggu tapi nggak dapet-dapet”.
Ajak Interaksi, Jangan Asumsikan: Mau komentar? Tanyakan. Mau share? Kasih alasan. Jangan harap penonton tahu apa yang kamu harapkan tanpa dikasih sinyal.
Jadi, kalau kamu lagi bengong lihat analitik yang absurd, views tinggi tapi ER jeblok, atau sebaliknya, dengan watch time yang stuck di 5 detik, itu tandanya kamu butuh evaluasi bukan cuma dari angka, tapi dari isi dan cara penyajian kontenmu.
Ingat, penonton bukan robot. Mereka scroll sambil ngunyah, sambil kerja, sambil galau. Dikasih konten setengah matang? Ya kabur. Tapi kalau kamu bisa bikin mereka berhenti dan merasa, “Wah ini gue banget” di situlah kamu menang.
Dan kalaupun belum nemu pola yang pas, welcome to the content game. Ulangi, eksperimen, dan nikmati prosesnya. Kadang algoritma emang ngeselin, tapi sering juga, kita yang harus belajar baca maunya.

Comments